HomeBERITACamat Sumbawa Merubah Sampah Menjadi Berkah, Terintegrasi Industri Hilir

Camat Sumbawa Merubah Sampah Menjadi Berkah, Terintegrasi Industri Hilir

Menitzone.com, Sumbawa ][ Merujuk salah satu program Nasional daur ulang sampah merubah menjadi berkah, terintegrasi Industri hilir, pola Infestasi sampah daur ulang memotivasi masyarakat untuk menciptakan ekonomi kreatif, menuju Industri rumahan yang adaptif dan kreatif, demikian dikatakan camat Sumbawa Drs. Iwan Sofyan kepada awak media saat ditemui media ini Kamis 8-12-2022 di celah kesibukannya tengah melaksanakan sosialisasi di Karang Jangkring RT 04 RW 06 Kelurahan Brang Bara Kecamatan Sumbawa.

Camat Sumbawa didampingi Pemerintahan Kelurahan Brang Bara melaksanakan kegiatan pembentukan Bank Sampah di lingkungan Karang Jangkring Kelurahan Brang Bara. Iwan Sofyan menambahkan kegiatan sosialisasi pemilahan dan pengolahan sampah ini merupakan tindak lanjut dari program nyata Pemerintah RI. Dalam rangka mewujudkan nilai tambah ekonomi kerakyatan, tentunya membangun Industri Hilir agar menekan angka pengangguran menjawab angka kemiskinan menuju masyarakat Sumbawa berkeadilan dan berkeadaban sesuai program Bupati Sumbawa Drs. H. Mohammad Abdullah tegasnya.

Lanjut Iwan sapaan akrab, pihaknya menjelaskan ada 2 hal yang dilakukan sebagai tindak lanjut dari fase 3T yang di canangkan sejak dari bulan Januari 2022 sampai dengan sekarang. Program 3T berlanjut ke proses pemilahan dan pengolahan sampah, tujuannya adalah menghasilkan industri berbahan baku sampah, mengingat pentingnya pengolahan sampah diperlukan sistem adanya Bank Sampah.

pihaknya berharap di setiap Komunitas RT/RW di Kecamatan Sumbawa, mampu menjawab persoalan sampah di lingkungan masing-masing dengan binaan yang konsisten dari dinas LH dan pemerintah kecamatan sampai ke tingkat Kelurahan tuturnya.

Menurut Iwan sampah-sampah di kelola menghasilkan bahan baku konsentrat misalnya dijadikan pakan ternak sapi,unggas disamping pupuk cair dan pupuk padat.
Sementara sampah organik di daur ulang menjadi bahan campuran pengaspalan jalan menggantikan penggunaan minyak tanah atau solar, termasuk alat rumahan seperti karpet, alat alat dapur terangnya.
Iwan juga mengatakan program ini sejak tahun 2008, Bank Sampah menjadi salah satu media penggerak ekonomi pada tataran level terbawah di masyarakat.

Menariknya Bank Sampah ini dikelola menggunakan sistem menyerupai perbankan konvensional pada umumnya, misalnya seperti adanya istilah nasabah yakni masyarakat yang menjadi anggota Bank Sampah dan menyetorkan sampah-sampah yang sudah dipilah lalu dibawa ke pengepul untuk di jadikan barang setengah jadi.

Hal lain kata Iwan, ini menjadi potensi setoran ekonomi para pemilah Selanjutnya, untuk menjadi nasabah Bank Sampah juga begitu mudah tanpa prosedur administrasi berbelit-belit. Sistem manajemen cukup mudah yang diterapkan dalam pengelolaan Bank Sampah tentunya ini merupakan faktor pendukung penting lainnya sehingga konsep Bank Sampah ini bisa diduplikasi diberbagai wilayah Indonesia. Tutupnya. (Junaidi Messa Perwakilan NTB).

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular