Menitzone, Kampar ][ PT PLN (Persero Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bangkinang mengimbau masyarakat untuk menjaga keandalan pasokan listrik memasuki musim kemarau 2025.
Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau di Provinsi Riau diperkirakan akan dimulai lebih awal, yaitu pada akhir Mei hingga awal Juli 2025.
Manager PLN UP3 Bangkinang, Tri Haryanto, menjelaskan bahwa dengan adanya prediksi musim kemarau yang lebih awal, PLN meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gangguan pada sistem kelistrikan, khususnya yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Kebakaran ini berpotensi merusak jaringan listrik dan mengganggu distribusi energi ke pelanggan.
“Memasuki musim kemarau yang lebih awal dan dengan potensi curah hujan yang lebih rendah, kami memprediksi kemungkinan peningkatan risiko karhutla yang dapat mengganggu keandalan pasokan listrik.
Oleh karena itu, kami mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan mencegah kebakaran yang dapat merusak infrastruktur kelistrikan,” ujar Tri Haryanto.
PLN UP3 Bangkinang telah mempersiapkan beberapa langkah antisipatif guna mengurangi potensi gangguan akibat cuaca ekstrem dan kebakaran hutan. Langkah-langkah yang telah diambil oleh PLN antara lain:
1. Pemangkasan Pohon dan Vegetasi: Untuk mengurangi risiko pohon tumbang dan memastikan jalur listrik aman, PLN secara rutin melakukan pemangkasan pohon yang berada dekat dengan jaringan listrik.
2. Patroli dan Pemantauan Jaringan: Petugas PLN terus melakukan patroli rutin untuk memantau kondisi jaringan listrik, terutama di daerah yang rawan kebakaran dan memiliki potensi gangguan.
3. Penyuluhan dan Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah: PLN bekerja sama dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai potensi bahaya kebakaran serta pentingnya menjaga kelistrikan yang aman.
Lebih lanjut, Tri Haryanto mengimbau agar masyarakat menghindari pembakaran lahan, sampah, atau kegiatan lain yang berisiko menyebabkan kebakaran di sekitar jaringan listrik.
“Pembakaran yang tidak terkontrol dapat dengan mudah berkembang menjadi kebakaran besar yang tidak hanya membahayakan alam, tetapi juga merusak jaringan listrik dan menyebabkan pemadaman yang merugikan masyarakat,” tambahnya.
PLN juga meminta masyarakat untuk segera melaporkan jika melihat titik api atau aktivitas berisiko tinggi yang dapat mengancam jaringan listrik melalui aplikasi PLN Mobile, Contact Center PLN 123, atau datang langsung ke kantor layanan PLN terdekat. Kecepatan dalam melaporkan akan sangat membantu PLN untuk segera melakukan tindakan pencegahan.
“PLN berkomitmen untuk menjaga keandalan pasokan listrik meskipun menghadapi tantangan cuaca ekstrem. Kerjasama masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan distribusi listrik yang lancar dan aman,” tutup Tri Haryanto.
Sumber : PLN
Laporan : Rano