Monday, December 16, 2024
HomeINDUK OPINIMENUMBANGKAN ANIES

MENUMBANGKAN ANIES

by Zeng Wei Jian

Prestasi Anies: cat jalan, rusak jalan dengan lobang resapan, gagal handle pandemic, main agama, ngibul bikin lab covid, dan masi banyak lagi perilaku unfaedah yang dia lakukan.

Lack of transparancy. Ada yang curiga duit APBD digarong kroni. Si Gundul & Pecatan Thomas Lembong dikasi posisi Komisaris Ancol. Alhasil Rugi terus.

Anies Baswedan sudah ga relevan. Dia ngga menang Pilgub di atas platform decency, moderation, fairness, compromise dan the rule of law. Dia dipilih atas dasar kemarahan publik terhadap kelakuan Ahok.

Kemenangannya atas Ahok masuk kategori “a victory of communication”, a dark art of deception and distortion. Sebuah cara lihay exploitasi kelemahan landscape media 21st century.

Menurut David Remnick, “articles in the traditional fact-based press look the same as articles from the conspiratorial alt-right 21st social media”.

Anies Baswedan lahir sebagai ahli gimmick di era social media. Dia terbiasa ngecap di depan audience faggot IQ 70 yang hidup dalam filter bubbles. Kelompok Sayap Kanan Radicals yang seenaknya milih “their own news” dan, bahayanya, “their own facts”. Memgedepankan emosi. Ga punya ratio. Sehingga gampang dikadalin.

Sebagai Snake in the grass Anies Baswedan bahkan ngga perna rilis “The fake apology” tactics. Nyerang Pa Prabowo yang menjadikannya Gubernur Jakarta. Dia ga tau cara admitting errors, let alone apologizing. PKS, PKB, dan Nasdem belum pernah dikerjain. Lihat aja nanti. They don’t learn anything from another’s mistakes.

So far, KIM masi merahasiakan figur yang diusung. Terapkan “code of omerta:, Southern Italian code of silence. Diam seribu bahasa. Main di detik terakhir. Membiarkan Anies Baswedan and his team ngos-ngosan kehabisan duit.

Donald Trump 2020 kalah karena limited hired staff on the ground. Tim Joe Biden terus bangun massive ground game operation. Program “Chase the Vote” aktif di kantong suara Trump seperti Michigan, Arizona, dan Wisconsin.

Program TPA dibangun seputar “relational organizing,” gerakan mengorganisir community yang mempekerjakan “ballot chasers” sebagai full-time staff. Mereka ditraining membangun hubungan dengan voters dan memastikan mereka datang ke TPS.

“You need boots on the ground to win an election,” kata seorang veteran strategist Partai Democrat yang tidak mau diketahui namanya.

Anies Baswedan ngga punya duit. Donatur males buka kran. Dia terkenal pelit. Pencitraan pake APBD. Maunya gratisan. Relawan ogah dibayar. Karena tak ternilai. Rezim Anies di Jakarta disinyalir ngasi duit besar ke RT/RW, Kelompok Radicals Agama, dan Jawara. Bisa dimaklumin bila gerombolan tersebut berharap Anies Baswedan jadi gubernur lagi. Perut kenyang makan duit haram.

Jadi menumbangkan Anies Baswedan sebenarnya mudah.

THE END

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments