MenitZone, Jakarta ][ Sesuai dari hasil pantauan Media di lapangan adanya perampokan BBM jenis solar bersubsidi secara ilegal di sejumlah SPBU di Jakarta Barat yang merugikan negara dan masyarakat. Perbuatan oknum pemain BBM ilegal ini polanya hampir serupa, biasanya para oknum tersebut menggunakan 2 (dua) sopir, sopir pertama ditugaskan untuk belanja atau ngecor (istilah para mafia-red) di SPBU atau di sumur (istilah mafia-red) yang sudah menjadi langganan para oknum, kemudian yang akan mengirim BBM jenis Solar bersubsidi tersebut ganti sopir, hal ini sengaja dilakukan agar sopir yang bertugas membeli tidak tau pangkalan BBM tersebut ditimbun.
Lucunya perbuatan para oknum tersebut, menurut dari hasil investigasi Tim media di lapangan dibeckingi atau dilindungi sala satu oknum Ketua Umum Organisasi Pers, pasalnya, setiap.kali, dimana pun, ketika Tim media menemui para sopir mobil box engkel kemudian disitilahkan Heli, selalu menyebut nama panggilan oknum ketua Organisasi Pers tersebut.
Perbuatan para oknum mafia tersebut jelas melanggar aturan niaga BBM, pasal 53 UU Nomor 22 tahun 2001 tentang Migas dengan ancaman hukuman maksimal enam tahun penjara, dan denda maksimal Rp 30 milyar.
Tim investigasi di lapangan menemukan mobil engkel box mondar mandir di SPBU 34.118.02 Jakbar, Engkel Box yang tangkinya sudah didesain untuk dapat menampung BBM jenis Solar Bersubsidi dengan kapasitas yang cukup banyak, dan mobil tersebut digunakan untuk melangsir minyak solar dari SPBU ke mobil penampung yang sudah menunggu tidak jauh dari lokasi SPBU 34.118.02 di Jalan Kamal Raya Kelurahan Tegal Alur Kecamatan Kalideres Jakarta Barat tersebut.
Karena adanya informasi, kita coba turun untuk melihat, ternyata ada Mobil Engkel Box yang di curigai mengisi bio solar di salah satu SPBU dan beberapa menit kemudian balik lagi ke SPBU yang sama 34.118.02 di Jalan Kamal Raya Kelurahan Tegal Alur Kecamatan Kalideres Jakarta Barat mengisi bio solar lagi. Dengan waktu yang berdekatan.
“ kami menduga, solar yang dibeli dengan memakai tangki kempu ini akan di jual kembali dengan mengambil keuntungan berlipat perliternya. Maka ini termasuk kejahatan menurut kami, yang terutama di daerah jakarta barat ” tuturnya.
Di himbau kepada aparatur Kepolisian usut tuntas mafia BBM solar bersubsidi yang bekerjasama dengan SPBU nakal tersebut supaya di berikan sangsi sesuai peraturan yang berlaku.
BBM subsidi jenis solar yang telah ditampung kemudian dijual dengan harga lebih tinggi kepada kapal – kapal di Tanjung Priok, Pabrik – Pabrik Industri dan lainnya menggunakan mobil tangki berkapasitas 16.000 s/d 24.000 liter.
“Dalam bisnis ilegal tersebut, mereka meraup untung sampai puluhan miliar perbulannya.
Sangat jelas perilaku mafia tersebut merugikan masyarakat dan negara.
Kami meminta Polres Jakarta Barat memutus mata rantai antara pihak SPBU dan mafia solar, supaya tidak terjadi lagi kelangkaan solar bersubsidi.
“Lalu kami meminta Kapolri, Kapolda Metro Jaya dan Panglima TNI agar segera menindak lanjuti dan mencopot seluruh oknum Polisi dan oknum TNI yang membekingi mafia BBM Jenis solar secara ilegal tersebut.
“Berarti ada orang besar yang memback Up kejahatan ini, atau Mafia yang besar!!”.
Aktifitas ini sudah biasa terjadi di DKI Jakarta sehingga sangat kuat dugaan beberapa oknum aparat ikut membeckup kegiatan ini. (Tim).
