Friday, October 25, 2024
HomeBERITAInovasi Digital dari Universitas Pancasakti Tegal: Strategi Promosi Pariwisata Slumpring di Desa...

Inovasi Digital dari Universitas Pancasakti Tegal: Strategi Promosi Pariwisata Slumpring di Desa Cempaka Bumijawa

Penulis: Royan Hidayat., S.T. M.T,.

(Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pancasakti Tegal).

Slumpring Bumijawa Tegal, sebuah destinasi wisata yang terletak di Desa Cempaka, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Indonesia, menawarkan pengalaman wisata yang unik dan menarik. Dengan suasana pedesaan yang asri, pemandangan hijau yang mempesona, serta berbagai atraksi wisata seperti jembatan gantung dan outbond, Slumpring Bumijawa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Selain itu, wisatawan juga dapat menikmati berbagai kegiatan seru seperti bersepeda, memancing, berkemah, menanam padi, dan menikmati kuliner khas Jawa Tengah yang lezat. Suasana yang tenang dan damai di Slumpring Bumijawa juga sangat cocok bagi mereka yang ingin melepas penat dari kehidupan perkotaan yang padat.

Meskipun memiliki potensi wisata yang besar, Slumpring Bumijawa belum dipromosikan secara optimal ke dunia luar. Padahal, potensi wisata ini bisa menjadi branding yang kuat untuk menaikkan nama Desa Cempaka dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Oleh karena itu, diperlukan sarana yang efektif untuk mempromosikan berbagai potensi wisata di Kecamatan Tegal agar masyarakat umum dapat mengetahui dan tertarik untuk mengunjungi Slumpring Bumijawa.

Namun, salah satu masalah yang dihadapi adalah kesulitan dalam menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Slumpring, terutama di tengah persaingan yang semakin ketat dari destinasi wisata lain di sekitar Tegal. Selain itu, pengelolaan dan pemeliharaan destinasi wisata Slumpring juga menjadi masalah, terutama dalam menjaga kebersihan, keamanan, dan kenyamanan bagi para pengunjung. Keterbatasan akses transportasi menuju Slumpring juga menjadi kendala, sehingga membuat para wisatawan sulit untuk mencapai destinasi tersebut. Kurangnya promosi dan pemasaran yang efektif untuk Slumpring membuat destinasi ini kurang dikenal oleh masyarakat luas, terutama di luar wilayah Tegal dan Jawa Tengah.

Oleh karena itu, dibutuhkan upaya yang lebih besar untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut dan meningkatkan potensi Slumpring sebagai destinasi wisata yang menarik.

Universitas Pancasakti Tegal mengambil peran penting dalam mempromosikan wisata Slumpring Bumijawa melalui inovasi digital. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, promosi wisata dapat dilakukan dengan lebih efektif dan memiliki jangkauan yang luas serta jangka panjang
Universitas Pancasakti Tegal melakukan pengabdian ini pada bulan Mei tahun 2022.

Dengan temuan adanya kurangnya pemanfaatan teknologi, akademisi UPS Tegal kemudian berinisiatif dengan melakukan pemanfaatan teknologi untuk memajukan wisata pasar Slumpring ini.

Permasalahan yang diidentifikasi melalui observasi oleh dosen dan mahasiswa digunakan sebagai masukan dalam mencari solusi pemanfaatan teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi informasi sebagai sarana promosi destinasi wisata Slumpring secara khusus bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar destinasi wisata tersebut. Berikut adalah sasaran dan tujuan program yang ingin dicapai:

Pertama, perlu dilakukan pengembangan promosi dan pemasaran yang lebih efektif, baik melalui media sosial, website resmi, maupun brosur dan leaflet yang menarik dan informatif.

Kedua, kelompok sasaran masyarakat dan pengelola wisata diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan minat dalam mempromosikan wisata Slumpring menggunakan teknologi informasi.

Salah satu tujuan utama adalah pemanfaatan media sosial. Pengelola diharapkan secara aktif dan rutin mengunggah konten tentang wisata Slumpring dengan menggunakan tagar dan kata kunci di setiap postingan, agar masyarakat umum dapat dengan mudah menemukan informasi tersebut.

Ketiga, bagi kalangan akademisi khususnya pemangku kepentingan di perguruan tinggi, dapat memanfaatkan keahlian di bidang masing-masing untuk saling mendukung demi tercapainya destinasi wisata yang mumpuni dan berkembang.

Ketiga tujuan di atas diwujudkan dalam berbagai kegiatan dalam program pelatihan teknologi informasi yang ditujukan kepada kelompok sasaran yang telah dijelaskan sebelumnya. Kehadiran dosen dan mahasiswa dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat tidak hanya mampu mendorong dan memfasilitasi masyarakat dalam konteks pembangunan infrastruktur semata, tetapi juga mampu berkontribusi dalam bentuk modal sosial yang diharapkan akan memberikan manfaat jangka panjang.

Pontensi wilayah.

Desa Cempaka di Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, memiliki beberapa objek wisata menarik. Salah satunya adalah Tuk Mudal, mata air jernih berupa telaga.
Selain itu, terdapat Pasar Slumpring, pasar tradisional yang menjual makanan khas pedesaan di bawah hutan bambu. Di pasar ini, semua transaksi menggunakan koin bambu bernama irat, dan pasar ini buka setiap Minggu dan hari-hari tertentu.

Bukit Bulak Cempaka juga menjadi daya tarik dengan panorama alam yang menakjubkan dari ketinggian. Pasar Slumpring, yang dikelola oleh pemuda desa, menawarkan suasana khas dengan tanaman bambu dan berbagai makanan tradisional, buka setiap Minggu dari pukul 07.00-12.00 WIB, dengan melibatkan sekitar 40 pedagang lokal.

Strategi promosi yang dipilih
Analisis hasil kunjungan lapangan dan wawancara mendalam mengungkapkan bahwa Desa Wisata Slumpring belum memiliki dokumen strategi komunikasi formal dalam format standar ACADA, yang penting bagi koordinasi dan pengembangan desa wisata. Tanpa dokumen ini, peran dan kontribusi para pemangku kepentingan masih bersifat inisiatif dan komitmen parsial.

Meskipun demikian, masing-masing pemangku kepentingan telah melakukan komunikasi dan koordinasi sesuai kebutuhan mereka. Media massa konvensional seperti televisi dan radio masih digunakan luas, namun dalam empat tahun terakhir, penggunaan media baru seperti handphone, smartphone, dan media sosial semakin berkembang di masyarakat. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang digunakan masyarakat dapat dikategorikan menjadi hardware dan aplikasi/platform digital.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments