MenitZone, Jakarta ][ Bakal Calon Bupati Kabupaten Lembata-NTT, Dr. Thomas Ola Langodai menyatakan pihaknya tidak pernah menyesal, apalagi kecewa karena ditinggalkan partainya Demokrat yang telah jatuh bangun bersamanya sebagai seorang kader sejak satu dekade silam.
Pernyataan tersebut disampaikan mantan bupati pengganti Yance Sunur (alm) ini saat ditemui di Jakarta akhir pekan lalu di sela-sela kesibukannya meloby para pimpinan beberapa partai politik yang bakal mengantarnya ke panggung pertempuran di ajang Pilbup Lembata November 2024 mendatang.
“Walau sebagai kader saya tidak pernah menyesal dan kecewa karena tidak diusung Demokrat. Dan memang saya tidak ingin membahas sesuatu yang tidak mungkin berubah dan kembali lagi karena itu hanya membuang energi.
“Saya hanya berkeyakinan bahwa semuanya akan berpulang kepada rakyat karena rakyatlah yang memilih sesuai suara hatinya”, ujar Thomas ketika ditanya kenapa tidak melalui pintu Demokrat.

Awalnya memang dirasa cukup melelahkan tidak hanya karena banyak bakal calon berjubel merebut peluang tetapi juga partai-partai harus melakukan litsus lewat wawancara sekaligus memasang tarif.
Ketika perjuangan demi perjuangan yang melelahkan itu baru mulai membuahkan hasil yang hendak dipanen, ternyata Putusan MK muncul Bak Kehadiran Dewi Fortuna yang memuluskan terjalnya jalan perjuangan.
Walau belum maksimal sesuai target, namun Partai Perindo dan PKS telah tampil sebagai dewa penolong menjadi ‘perahu tumpangan’ Langodai dalam ‘lomba dayung’ mengarungi arus watowoko dan selat boleng menuju ujung tanjung Lewoleba merebut ‘kursi panas’ Lembata Satu.
Bergandengan tangan dengan Gaudensius Mado Huar, politisi muda energik kreatif mantan bupati ini yakin dengan dukungan kader militan PKS dan Perindo mereka akan menaklukan derasnya arus Watowoko dan berselancar lebih laju menuju tujuan. (ben)