Menitzone, Bogor ][ Berhadapan dengan kenyataan akan adanya anomali gerakan politik Bangsa yang cukup masif diwarnai ancaman terhadap idiologi negara yang sangat kencang, DPP GENASTARA memandang perlu mendorong tokoh militer menjadi pemimpin bangsa ke depan. Karena harus diakui bahwa militer memiliki strategi dan kemampuan mumpuni untuk menghadapi dan mengendalikan kondisi bangsa dalam menghadapi situasi dimana rasa nasionalisme semakin terkikis.
Demikian disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Nasionalis Nusantara (GENASTARA) Petrus Feri saat rapat terbatas DPP di Sekretariat II GENASTARA Jl. Cendana no.36 Rawakalong-Gunung Sindur Bogor pada Sabtu,15 Oktober 2022 yang dihadiri Waketum Ibu Sarjianti, Sekjen Bernad B.M, Bendahara Ibu Zulhelmi dan Penasihat Kevin Pandiangan.
Adapun tiga tokoh militer potensial yang belakangan ini ramai diperbincangkan dalam berbagai kesempatan baik langsung di forum resmi atau warung kopi, juga lewat dunia maya yakni Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Jenderal Purn. Dr.Moeldoko dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Dorongan terhadap tokoh militer ini, menurut Anggoro sapaan akrab Ketum GENASTARA, adalah kebutuhan mendasar bahkan mendesak demi menjawab maksud dan tujuan organisasi GENASTARA yang didirikan bersama teman-temannya atas dasar keprihatinan terhadap Idiologi Pancasila yang diobok-obok kelompok tertentu yang ingin menggantikannya dengan idiologi lain yang mengancam keutuhan NKRI.
Gerakan pengobok-obokan tersebut entah dipelihara atau dibiarkan oleh pemerintah sebelumnya, tambah Anggoro, telah terjadi secara terstruktur, sistematis dan masif sehingga perlu ada gerakan penghadangan terhadap lajuhnya gerakan pemecah belah ini. Perlu juga digalakan proses pemurnian untuk mengembalikan kepada pemahaman yang benar tentang Idiologi Pancasila yang tidak cuma dipelesetkan arti dan maknanya tetapi juga mulai hilang dari ingatan dan pengamalannya akibat susupan indoktrinasi berkedok agama.
GENASTARA hadir untuk menjadi penghadang sekaligus pemulih demi menyelamatkan bangsa dari rong-rongan NKRI dengan cara: “1. Meningkatkan pemberdayaan aspek Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 sebagai Idiologi dalam kegiatan berbangsa, beragama, pendidikan dan ekonomi masyarakat; 2. Meningkatkan kualitas anggota dan masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan mengedepankan Pancasila dan UUD ‘45 demi keutuhan NKRI; serta 3. Mengembangkan minat masyarakat terhadap Idiologi Pancasila”, demikian maksud yang terkandung dalam AD/ART GENASTARA.
GENASTARA adalah Organisasi yang beranggotakan kaum nasionalis akar rumput yang tidak ingin kenyamanan hidupnya di bawah naungan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD’45 dengan bingkai Bhineka Tinggal Ika ini terganggu dan diganggu oleh indoktrinasi dan hasutan kaum radikal intoleran pemecah belah bangsa.
Kondisi demikian, menurut Petrus Sang Batu Karang ini yang kemudian dibenarkan oleh Tokoh Muda Kevin bahwa ‘pasukan pengacau’ itu sudah ada dan terus bergerak secara sangat masif sehingga butuh kehadiran kaum peredam dan gerakan pengendali demi menghadang lajuhnya gerakan sambil memulihkan dan menjernihkan pemahaman akan Ideologi Pancasila dan pilar kebangsaan lainnya yang sudah terlanjur dicemari pemikiran sesat yang berpotensi merusak dan memecah belah bangsa dari keutuhan kokohnya NKRI.
“Di situlah peran penting GENASTARA sebagai Organ Nasionalis akar rumput yang berjibaku bersama pemimpin bangsa memerangi virus perusak kesatuan bangsa tersebut. Dan untuk itu pulalah kami merasa urgent mendorong tokoh militer memegang kendali negeri ini karena militerlah yang paling paham strategi pengendalian itu”, ujar Petrus menutup arahannya. (ben)