MenitZone, Kampar ][ Guna mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD), calon anggota DPRD Kabupaten Kampar dari Partai Gerindra Kompol (Purn) Sumarno melakukan aksi peduli berupa Fogging (Pengasapan) di komplek Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Bangkinang Kota, Jumat (24/11/23).
Dari pantauan wartawan, terlihat petugas fogging melakukan fogging di aula pertemuan panti, asrama panti, mushalla dan seluruh komplek Panti. Kompol (Purn) Sumarno bersama staf langsung turun mendampingi petugas fogging.
Kompol Purn Sumarno kepada wartawan usai melakukan fogging menyampaikan bahwa aksi peduli fogging ini dilakukan mengingat sudah ditemukan kasus demam berdarah di Bangkinang Kota. “Beberapa hari lalu kami menjenguk teman yang sakit demam berdarah di rumah sakit, artinya sudah ada kasus demam berdarah di Bangkinang,” ujar Sumarno caleg DPRD Kampar dari Dapil I (Kecamatan Bangkinang Kota, Bangkinang, Salo, Kuok, XIII Koto Kampar dan Koto Kampar Hulu).
Oleh sebab itu kata Sumarno, agar penyakit Demam Berdarah tidak menyebar terutama di kompleks Panti Asuhan ini maka dia melakukan aksi peduli dengan melakukan fogging. “Hari ini kami dari Partai Gerindra melaksanakan fogging di panti asuhan putra Muhammadiyah Bangkinang sebagai bentuk kepedulian kami kepada warga agar tidak terkena penyakit demam berdarah,” ujarnya.
Terus mengapa fogging dilakukan di panti putra ini, menurut Sumarno karena lokasi ini juga rawan terserang DBD, dan menjaga kesehatan anak panti ini juga merupakan tanggung jawab bersama. “Mereka tanggung jawab kita bersama, mereka perlu sekolah, belajar, mengaji dan sebagainya, kalau sakit maka sekolah mereka akan terganggu, oleh sebab sebelum sakit kita harus mencegahnya,” ujar Kompol Sumarno.
Disamping itu kata Sumarno, fogging ini adalah salah satu cara untuk menghindari penyebaran penyakit demam berdarah. Namun yang lebih penting lagi adalah bagaimana seluruh warga masyarakat tetap menjaga kebersihan lingkungan, jangan membiarkan air tergenang karena air tergenang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk berdarah, kemudian mengubur sampah dan sebagainya. (honi/rano).