Thursday, October 24, 2024
HomeBERITASkandal BBM Ilegal Benete Seret Oknum Pol Air Polda NTB

Skandal BBM Ilegal Benete Seret Oknum Pol Air Polda NTB

Menitzone, Sumbawa ][ Pelabuhan bongkar muat Benete, di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat kembali jadi sorotan. Sebuah laporan ke media menyebutkan, Kapten kapal Maritime Eangle, JH, di geledah satuan tugas Pol Air wilayah Benete.

Penggeladahan tersebut dilakukan oleh Bripka Rama Putradi dan anggota. Sejumlah surat kapal disita. Petugas Pol Air mencurigai kapal tersebut menggunakan BBM ilegal pada saat suplay bungker bahan bakar sekitar empat Minggu lalu. Sumber media menyebut, Kapten kapal tersebut diancam akan ditahan dan diseret ke Polda NTB.

“Kapal itu membuat pasir dari pelabuhan Cala Bai, Dompu. Milik PT. Waskita Beton, BUMN yang menjadi salah satu vendor PT.AMNT,” kata sumber media, Sabtu (17/8).

Kapal MT. Marine Eangle berangkat dari pelabuhan Cala Bai, Dompu. Kapal tersebut dilaporkan dihentikan satuan tugas Pol Air ketika tiba di pelabuhan Benete dan menunggu jadwal sandar untuk bongkar muat.

Akan tetapi sumber media lainnya juga menyebut, bahwa aktifitas dugaan penyelundupan atau suplay BBM yang diduga Ilegal kerap terjadi diwilayah tersebut. Bahkan, sumber tadi menyebutkan oknum anggota Pol Air Polda NTB terlibat ikut membekingi dan pengawalan penjualan BBM tersebut.

“Pada saat pengisian BBM ke bungker kapal, oknum anggota Pol Air juga ikut mengawal, ada oknum anggota lainnya yang ikut mengamankan. Persoalan BBM itu ilegal atau tidak kita tidak tahu. Yang jelas suplay itu melalui perusahaan PT. FN,” kata sumber anonim, Sabtu sore.

Bahkan sumber lainnya, juga menyebutkan, satuan tugas tersebut dipimpin Bripka Rama Supradi. Rama dan oknum anggota Pol Air lainnya juga disebut sebut mengarahkan pemilik kapal atau perusahaan kapal, untuk membeli BBM ke KM. SPOB Harmoni. Jika tidak, maka kapten kapal tersebut akan ditahan di Polda NTB.

“Oknum Pol Air menerima komitmen fee lebih besar setiap penjualan. Dari Rp 500 hingga Rp 1.500 per liter,” kata, sumber anonim tadi.

Terkait dengan informasi tersebut, wartawan mengkonfirmasi langsung satuan tugas Pol Air wilayah Benete, Bripka Rama Supradi. Kepada media, ia membantah keras informasi bernada tuduhan tersebut.

Rama Supradi kepada media mengatakan, pihaknya membenarkan menghentikan dan menggeledah dokumen kapal KM.Marine Eangle tersebut. Pihaknya masih melakukan penyelidikan sehubungan dengan dugaan suplay BBM Ilegal ke bungker kapal itu.

“Memang benar, kami melakukan pengamanan bukan penangkapan terkait dengan Kapal Maritim Eagle pada tanggal 17 Agustus 2024, dan saat ini masih dalam proses penyelidikan. Untuk lebih jelasnya, silakan tanyakan langsung kepada pimpinan kami,” ungkap Rama.

Bripka Rama juga dengan tegas membantah informasi yang menyebut dirinya dan anggota mengarahkan atau memaksa kapal Maritim Eagle untuk membeli BBM jenis solar dari KM SPOB Harmoni.

“Itu tidak benar pak, saya tidak pernah melakukan hal seperti itu dan saya tidak paham hal seperti itu. Saya baru satu bulan BKO bertugas di KSB ini pak, dan sama sekali saya tidak tahu-menahu yang namanya kapal Harmoni itu pak,” jelasnya.

Rama juga menantang pihak yang menyebarkan informasi tersebut untuk bertemu dengannya secara langsung.

“Saya bisa mempertanggungjawabkan omongan saya ini, pak. Tolong pertemukan saya dengan sumber informasi bapak itu, kapan saya pernah jual minyak dan dapat Rp 1.500 per liter? Saya tidak kenal siapa pun di Maluk Benete ini,” timpalnya, lagi.

Dugaan permainan BBM ilegal di Benete menjadi perhatian publik, mengingat sebelumnya Kapal SPOB Harmoni pernah ditahan oleh Polda NTB karena kasus BBM ilegal. Namun, kapal tersebut kini beroperasi kembali menjual BBM di Pelabuhan Benete, menimbulkan tanda tanya besar tentang praktik-praktik pengisian BBM di wilayah tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, penyelidikan terhadap dugaan pengisian BBM ilegal ini masih terus berlanjut. Dan pihak berwenang belum memberikan keterangan resmi mengenai hasil penyelidikan yang sedang berlangsung.

Masyarakat berharap Polda NTB menegakkan aturan secara tegak lurus dan memberantas keterlibatan anggotanya sendiri dalam praktik mafia BBM bersubsidi ilegal tersebut.

Sementara itu, pantauan media dilapangan, Kapal MT. Marine Eangle memuat sekitar 2.175 Ton pasir. Penggeledahan yang dilakukan satuan Pol Air tersebut memicu pembatalan bongkar muat material pasokan pembangunan Smelter dan menimbulkan kerugian yang besar bagi Waskita dan perusahaan jasa pelabuhan.

Kepala otoritas Syahbandar Kantor Unit Pengelola Pelabuhan (KUPP) Benete, Ketut Gde Sudarma mengatakan, dokumen pelayaran kapal tersebut dinyatakan lengkap. Pihaknya bahkan telah mengeluarkan Surat Pemberitahuan Kapal Masuk (SPKM). Dan Surat Pemberitahuan Kedatangan Kapal (SPKK).

Reporter: JM/AN

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments