Saturday, October 26, 2024
HomeBERITAPolemik Program Papua Unggul, Gubernur Papua Pegunungan Bungkam

Polemik Program Papua Unggul, Gubernur Papua Pegunungan Bungkam

Papua Pegunungan ][ Sedang ramai menjadi bahan perbincangan di kalangan Mahasiswa Papua Pegunungan perihal tidak ada satu pun Mahasiswa yang dibayarkan biaya studinya melalui program Papua Unggul.

Dilansir dari berbagai sumber, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Christian Sohilait mengatakan bahwa Pemprov Papua telah merealisasikan pembayaran biaya studi pendidikan Mahasiswa program Papua unggul melalui dana Otsus (otonomi khusus) sebesar 90 Miliar Rupiah.

Dikatakannya, dari total 117 Miliar Rupiah anggaran pendidikan Papua unggul, sampai saat ini masih tersisa 17 Miliar Rupiah yang masih didata. ujar Christian.

Christian mengatakan, mulai tahun akademik 2024 biaya pendidikan mahasiswa program Papua Unggul dibebankan kepada pemerintah kabupaten atau pemerintah kota.

Lanjutnya, sampai 2026 program Papua Unggul telah membiayai kurang lebih 1.000. mahasiswa asli Papua yang kuliah di berbagai perguruan Tinggi di Indonesia dan di luar Negeri. imbuhnya.

Pada 2026, lanjut Christian, semua mahasiswa program Papua Unggul sudah menamatkan studinya dan berakhir programnya. terangnya.

Christian menambahkan, pembayaran biaya pendidikan mahasiswa Papua Unggul di luar negeri perlu perhitungan ketat, karena mengikuti kurs dollar Amerika.

“Kesulitan lain yang dihadapi dalam proses pembayaran biaya studi di laur negeri, harus melalui pihak tertentu yang sudah diberi kepercayaan perguruan tinggi bersangkutan untuk pelunasan biaya studi”. demikian dikatakannya.

Hal ini bertolak belakang dengan pernyataan dari salah satu mahasiswa asli provinsi Papua Pegunungan Nias Komoya yang mestinya mendapatkan program Papua Unggul.

Dikatakan Nias, sejak tahun 2022 dirinya dan rekan rekannya mahasiswa Papua Pegunungan tidak pernah dibayar biaya. kuliahnya.

“Kami sejak tahun kemarin tidak pernah dibayarkan biaya kuliah kami”, kami mahasiswa korban terus, kami bayar sendiri, biaya kuliah kami”. tegas Nias Komoya.

“Tolong jangan dengarkan alasan mereka (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan), itu mereka tipu semua, dari Dinas Pendidikan kabupaten hingga provinsi.

Sementara itu Gubernur Provinsi Papua Pengunungan, Velicx Wanggai ketika dihubungi redaksi media ini nampaknya memilih no coment. (Redaksi).

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments